Cara Membuat Simulasi Jaringan DHCP Di Cisco Packet Tracer

Kali ini Blog Cisco akan berbagi cara bagaimana membuat desain atau simulasi jaringan komputer dengan menggunakan sistem DHCP dengan menggunakan software Cisco Packet Tracer. Tetapi ada yang tau ga tentang DHCP? Jika tidak tau, Blog Cisco Banten akan membahas terlebih dahulu tentang DHCP
  
DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.

Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period. 

DHCP menggunakan 4 tahapan proses untuk memberikan konfigurasi nomor IP. (Jika Client memiliki NIC lebih dari satu dan perlu no IP lebih dari satu maka proses DHCP dijalankan untuk setiap adaptor secara sendiri-sendiri) 


  1. IP Least Request, Client meminta nomor IP ke server (Broadcast mencari DHCP server).
  2. IP Least Offer, DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada 2 atau lebih DHCP server) yang mempunyai nomor IP, memberikan penawaran ke client tersebut.
  3. IP Lease Selection, Client memilih penawaran DHCP Server yang pertama diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP Server
  4. IP Lease Acknowledge, DHCP Server yang menang memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa konfirmasi nomor IP dan informasi lain kepada Client dengan sebuah ACKnowledgment. Kemudian client melakukan inisialisasi dengan mengikat (binding) nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan tersebut. Sedangkan DHCP Server yang lain menarik tawarannya kembali.
Kelebihan DHCP
  • Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server.
  • DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain. DHCP ini didesain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks.
  • DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak sedang menggunakannya (off).
  • DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server.
  • DHCP akan memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter kofigurasi lainnya kepada client.
Kekurangan DHCP
  • Semua pemberian IP bergantung pada server, maka dari hal itu jika server mati maka semua komputer akan disconnect dan saling tidak terhubung.

Langsung aja. Kita perlu mengunakan 6 client dan 2 server , maka yang 1 lagi akan kita pakai ip addressnya untuk gateway pada router.
Berikut ini langkah-langkahnya:
1. Coba kalian buat dahulu design jaringan seperti gambar dibawah ini

 Yang kita butuhkan yaitu 2 server, 2 switch, 1 router dan 6 komputer/ laptop untuk membuat jaringan DHCP.

2. Kita setting dahulu DHCP pada Server0 dan Server1, klik 2X pada server. Lihat gambar di bawah ini.



 3.Lalu kita setting Ip adress pada server0 dan 1, lihat gambar pengaturan IP adress di bawah ini.


4. Setelah itu kita setting atau atur ip adress dari Laptop0, klik 2X lalu klik tab desktop, lalu ip configuration



5. Klik pilihan DHCP, maka ip adress akan terisi sendiri sesuai dengan setting DHCP pada server. Kita tinggal tunggu beberapa saat, PC sedang meminta/request kepada server, maka akan tampil seperti ini.


Lakukan cara ini kepada komputer lainnya yaitu Laptop1, 2 sampai 6

6.Sekarang kita setting IP Address pada Router0(untuk fa0/0 &fa0/1)

7. Untuk mengetahui apakah jaringan ini berfungsi(tersambung) atau tidak, mari kita cek dengan melakukan ping dari Laptop0 ke Laptop5


 Jika tertera tampilan TTL alias tidak menampilkan tulisan Request Time Out atau Host Unreachable, maka jaringan DHCP kita tersambung dan berhasil.

Itulah cara simulasi jaringan komputer dengan menggunakan sistem DHCP dengan menggunakan software Cisco Packet Tracer. Semoga bermanfaat bagi anda dan sampai Jumpa.






















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menghubungkan Router Ke Switch

Menyimpan dan Menghapus Konfigurasi

Konfigurasi Spanning Tree Protocol Pada Switch